Sabtu, 21 September 2019

Memproduksi Teks Opini


Langkah-langkah menulis teks opini :
1.      Menemukan isu/berita aktual :
Bikin Bangga Sekaligus Terharu, Inilah Kisah Prada Budi, Orang Rimba yang Jadi Anggota TNI. ( sumber : Tribun Jogja ).
2.      Menuliskan tema :
Dunia Patriotisme
3.      Menuliskan tujuan :
-          Menginformasikan kepada pembaca khususnya generasi muda mengenai hak dan kewajiban akan bela negara.
-          Menginformasikan kepada pembaca akan persamaan kedudukannya dalam memenuhi hak dan kewajiban untuk bela negara.
4.      Menemukan bahan tulisan :
5.      Kerangka :
v  Pernyataan Pendapat
Bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap Warga Negara Indonesia (WNI).
v  Argumen 1
Salah satu bentuk bela negara adalah menjadi anggota TNI.
v  Argumen 2
Pemerintah seharusnya membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi semua suku yang ada di Indonesia bergabung menjadi prajurit TNI.
v  Argumen 3
Pemerintah seharusnya juga melakukan sosialisasi secara menyeluruh wilayah Indonesia untuk menginformasikan pendaftaran menjadi prajurit TNI.
v  Argumen 4
Pemerintah seharusnya tidak hanya memandang orang yang berpendidikan tinggi yang diterima menjadi anggota TNI.
v  Pernyataan ulang pendapat
Kita berharap agar pemerintah membuka mata bahwa suku yang ada di Indonesia juga memiliki hak yang sama dengan warga negara Indonesia yang lainnya.
6.      Karangan :
Bela Negara Hak Setiap Anak Bangsa
Bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap Warga Negara Indonesia (WNI) seperti yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 yang berbunyi “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Yang artinya setiap warga negara tanpa membedakan suku, ras, maupun agama berhak untuk membela negaranya.
Bela negara dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan menjadi prajurit TNI, baik angkatan darat, laut, maupun udara.
Hal ini telah dibuktikan  oleh Prada Budi, seorang anak suku dalam di daerah Jambi yang berhasil menjadi anggota Batalyon Infanteri 142/ksatria Jaya TNI AD.
Melihat semangat seorang Suku Anak Dalam tersebut pemerintah seharusnya membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi semua suku yang ada di Indonesia bergabung menjadi prajurit TNI.
Pemerintah seharusnya juga melakukan sosialisasi secara menyeluruh wilayah Indonesia untuk menginformasikan pendaftaran menjadi prajurit TNI. Dan tidak memandang orang yang berpendidikan tinggi yang diterima.
Mengapa demikian? karena melihat latar belakang suku-suku yang ada di indonesia terutama yang berada di pedalaman, mereka memiliki kemampuan bertahan hidup di hutan yang tidak diragukan lagi dan juga pandai menguasai medan di daerah mereka.
          Hal itu tentu sangat menguntungkan pihak militer Indonesia dikarenakan mereka dapat ditugaskan untuk menumpas para pemberontak dan juga para teroris  yang banyak bersembunyi di daerah-daerah pedalaman Indonesia.
          Sebagai contoh kelompok teroris santoso yang bersembunyi di daerah pedalaman Poso Sulawesi. Kelompok bersenjata yang berada di pedalaman Papua dan masih banyak lagi.
          Dengan adanya undang-undang yang tersebut di atas kita berharap agar pemerintah membuka mata bahwa suku yang ada di Indonesia juga memiliki hak yang sama dengan warga negara Indonesia yang lainnya. Dengan segala potensi yang ada pada setiap suku di Indonesia diharapkan menjadi kekuatan bangsa Indonesia untuk memperkuat pertahanan Indonesia dari serangan teror yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri.

Resensi Buku


Ilmu Utama Dunia Teknik Sipil



Identitas Buku

Judul Buku                  : Mekanika Teknik Statis Tak Tentu
Pengarang Buku          : 1. Ridho Bayuaji, Ph.D, Ir.
                                      2. Ir. Boedi Wibowo, CES
                                      3. Ir. FX. Didik Harijanto, CES
Penerbit Buku             : Ghalia Indonesia
Kota Penerbitan          : Warung Nangka, Ciawi, Bogor 16720
Tahun Terbit                : 2016
Ketebalan Buku          : xxvi + 124 halaman
Ukuran Buku              : 155 mm x 230 mm
Cetakan                       : Cetakan Pertama
ISBN                           : 978-979-450-720-9

            Mekanika Teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur, atau mesin terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal). Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menrima beban tersebut. Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah stabilitas, keseimbangan gaya, kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannya elastisitas.

            Buku Mekanika Teknik Statis Tak Tentu menjelaskan tentang persamaan deformasi di Bab III (Metode Consistant Deformation, CD) yang digunakan untuk menyelesaikan gaya reaksi yang jumlahnya melebihi persamaan statika (Mekanika Teknik Statis Tak Tentu). Dasar untuk dapat memahami persamaa deformasi, digunakan metode unit load (Bab I) dan konsep derajad struktur statis tidak tentu (Bab II). Bab IV menjelaskan metode momen distribusi, metode yang lebih sederhana dibandingkan metode CD. Garis pengaruh balok menerus yang termasuk kategori Struktur Statis Tak Tentu dibahas di Bab V. Bab VI menjelaskan analisis struktur menggunakan software. Penutup Bab VII menjelaskan prinsip elemen struktur, baik diaplikasikan sebagai balok, kolom, shear wall, balok menerus, dan kombinasi elemen.

            Buku ini disusun oleh penulis dan Tim Teaching mengacu rancangan pembelajaran mata kuliah Mekanika Teknik Statis Tak Tentu dengan baik. Capaian pembelajaran yang ditawarkan kepada mahasiswa dan pembaca, yakni mampu memanfaatkan mekanika teknik pada analisis struktur sederhana dengan pendekatan penyelesaian persamaan deformasi. Selain itu, buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam menerapkan ilmu dasar mekanika teknik di pekerjaan struktur Teknik Sipil. Buku ini mempunyai sistematika yang baik karena setiap bab disusun secara terstruktur sehingga pembaca lebih mudah mengikuti alur pemikiran dari penulisnya.

            Buku ini disusun sebagai jembatan yang mampu mengantar mahasiswa meraih capaian pembelajaran “pemahaman kinerja struktur yang kompleks”. Jembatan ini berupa strategi metode pembelajaran, agar mahasiswa menemukan  antusiasnya dan pemahaman yang menyenangkan di dunia Teknik Sipil sekaligus dapat memotivasi para dosen untuk mengikuti jejak penulis dalam menerbitkan buku ajar sesuai kegiatan rutin belajar mengajar di kelas.

            Dengan terbitnya buku ini akan membangun pemahaman mahasiswa terhadap konsep kesetimbangan statika di setiap perencanaan struktur, baik yang sederhana maupun yang kompleks. Selain itu, buku ini dapat menjadi pegangan semua pengguna Jasa Teknik Sipil dalam mengambil kebijakan yang berkenaan dengan pekerjaan Teknik Sipil, khususnya kinerja struktur.



Artikel Peran Mahasiswa


Mahasiswa Harus Berperan, Jangan Diam



Menurut Sarwono (1978) Mahasiswa merupakan setiap orang yang secara resmi telah terdaftar untuk mengikuti pelajaran di Perguruan Tinggi dengan batas usia sekitar antara 18-30 tahun. Mahasiswa adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh status karena memiliki ikatan dengan Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga dianggap sebagai orang yang sudah dewasa baik pikirannya, perilakunya, dan lain sebagainya. Walaupun terkadang masih ada juga mahasiswa yang belum bisa dikatakan dewasa entah itu dari cara bicaranya, perilakunya, kebiasaannya, pikirannya, dan lain-lain.
        Apa sih yang pertama kali muncul dipikiranmu ketika mendengar kata mahasiswa? Pasti kebanyakan orang akan berpikir bahwa mahasiswa itu wow luar biasa dan keberadaannya sangat dibutuhkan untuk melakukan perubahan kearah positif. Ciri-ciri mahasiswa menurut Kartono (dalam Ulfah, 2010) diantaranya sebagai berikut :

1.   Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar pada Perguruan Tinggi, jadi bisa dikelompokkan dalam kelompok intelegensia.
2.   Mempunyai kesempatan yang ada, yakni mahasiswa ini diharapkan kelak mampu bertindak menjadi pemimpin yang terampil, baik menjadi pemimpin dalam masyarakat ataupun di dalam dunia kerja nantinya.
3.   Mahasiswa diharapkan bisa sebagai penggerak yang dinamis untuk proses modernisasi pada kehidupan masyarakat.

Dari ciri-ciri tersebut kita sebagai mahasiswa harus bisa menunjukkan diri kita sesungguhnya. Dengan apa? Yaitu dengan peran kita baik di bidang pendidikan, agama, lingkungan, maupun bangsa dan negara.

        Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab moral. Peran mahasiswa dalam pembangunan bangsa yaitu :

1.   Social Control
Mahasiswa dapat menjadi kontrol pemerintahan. Maksudnya adalah mahasiswa bisa menjadi penengah antara rakyat dan pemerintah, jika ada kebijakan atau peratura pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat dengan cara menampung aspirasi masyarakat kemudian melakukan demonstrasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

2.   Agent of Change
Mahasiswa bisa mengajarkan ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat. Juga harus berpikir kritis dan memberi solusi ketika ada permasalahan di masyarakat. Mengajak masyarakat ke arah yang lebih baik dan maju.

3.   Iron Stock
Mahasiswa harus menyiapkan diri sebagai penerus perubahan bangsa di masa depan. Dengan cara menambah pengalaman-pengalamannya misalkan ikut berbagai macam organisasi dan lain sebagainya.

        Berikut juga saya paparkan tentang peran mahasiswa dalam bidang agama, politik, sosial, ekonomi dan pendidikan :

1.   Bidang Agama :
Mahasiswa bisa memberi penjelasan kepada masyarakat tentang kedamaian, tidak ada ajaran agama yang menganjurkan umatnya untuk berbuat keburukan dan kefasikan. Semua agama mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan saling menjaga tali silaturahmi. Agama apapun sangat menjunjung tinggi nilai kedamaian dan menghormati antar umat beragama.

2.   Bidang Politik :
Adanya kesadaran politik pada mahasiswa diharapkan mereka tidak hanya menjadi penonton (onlookers) melainkan menjadi anggota masyarakat yang memiliki partisipasi politik tinggi, itu berarti mereka harus ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan ikut memilih pimpinan Negara. Dan secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).

3.   Bidang Sosial
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan.

4.   Bidang Ekonomi
Mahasiswa dapat menyumbangkan pikiran-pikiran kreatifnya dalam upaya menanggulangi masalah serta untuk upaya pembangunan perekonomian Indonesia. Akan tetapi tidak hanya cerdas dan berpikir kreatif namun mahasiswa juga harus berkarakter.

5.   Bidang Pendidikan
Mahasiswa harus mengembangkan potensi diri sebagai kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar, melakukan kontrol kebijakan pemerintah terhadap penentuan arah dan karakteristik pendidikan bangsa, dan berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan akan perbaikan dari sebuah sistem pendidikan nasional di Indonesia.